Diseminasi Pembelajaran Mendalam Dan Penyusunan Modul Ajar : FKKMTs GUYU Program Kerja Kepala Madrasah Tsanawiyah Kecamatan Gunungwungkal & Tayu

PATI, JejakLensa.com – Dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran dan penguatan kompetensi pendidik, Forum Kerja Kepala Madrasah Tsanawiyah (FKKMTs) Kecamatan Gunungwungkal Tayu (Guyu) menggelar Diseminasi Pembelajaran Mendalam pada 20 September 2025. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh guru yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) FKKMTs Guyu dan dilaksanakan di Gedung MMH Tayu.

Ketua FKKMTs Ahmad Muhaimin, M. Pd menyampaikan, “Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen kami dalam menghadirkan pembelajaran bermakna bagi siswa.” Ia melanjutkan, “Kami percaya, guru adalah kunci utama dalam transformasi pendidikan.” Beliau menambahkan, “Dengan kegiatan ini, kami berharap guru mampu menyusun pembelajaran yang berpihak pada siswa.” Dan menutup dengan, “Mari kita bersama-sama membangun madrasah yang penuh cinta dan pembelajaran yang mendalam.”
Beliau menegaskan, “Kegiatan ini merupakan langkah maju dalam mendekatkan pendidikan dengan nilai-nilai kemanusiaan.” Ia menambahkan, “Kurikulum Berbasis Cinta bukan hanya slogan, tapi harus menjadi ruh dalam setiap proses belajar.” “Guru harus menjadi teladan dalam menebarkan kasih sayang di ruang kelas,” lanjutnya. Beliau menutup dengan, “Semoga workshop ini membawa perubahan yang positif di madrasah kita.”

Materi workshop disampaikan oleh Heri Suharman, S. Pd, Sri Wahyuningsih, M. Pd dan faza Nurul Laili, M. Pd sebagai narasumber. Dalam sesi pemaparan, beliau menyampaikan pentingnya integrasi pendekatan deep learning yang menekankan pada proses berpikir kritis, reflektif, dan kolaboratif. Selain itu, Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) dijelaskan sebagai pendekatan pembelajaran yang menempatkan kasih sayang dan empati sebagai fondasi dalam membentuk karakter peserta didik.
Kegiatan ini berlangsung interaktif dan penuh antusias. Para peserta tampak aktif bertanya, berdiskusi, dan saling berbagi pengalaman praktik pembelajaran.

Kegiatan ini juga dilengkapi dengan sesi praktik, ketika para guru menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang mengintegrasikan unsur deep learning dan KBC dalam setiap mata pelajaran yang diampu.

Di hari kedua, seluruh peserta diberi kesempatan mempresentasikan rencana pembelajaran yang telah mereka susun. Setiap presentasi mendapatkan tanggapan dan masukan dari narasumber, sehingga memperkuat pemahaman guru dalam mengaplikasikan materi yang telah diterima. Presentasi ini menjadi bukti bahwa guru-guru MTs mampu menerjemahkan konsep inovatif menjadi strategi pembelajaran yang kontekstual dan aplikatif.

Dengan berakhirnya kegiatan ini, diharapkan para guru mampu menjadi agen perubahan di madrasah masing-masing. dengan harapan agar ilmu yang didapat tidak hanya berhenti di ruang kegiatan, tetapi diterapkan secara konsisten di kelas. Semoga kegiatan ini menjadi titik awal lahirnya madrasah yang mendidik dengan hati, mengajar dengan kasih, dan membentuk generasi yang tangguh serta penuh empati.

(Red.)

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *